Boyolali – Dalam rangka mendukung keberhasilan Operasi Aman Candi
2025, Satgas 3 (Samapta) Polres Boyolali yang dipimpin oleh Kasatgas
Samapta AKP Cahyo Nugroho, terus mengintensifkan patroli presisi ke
sejumlah titik rawan, seperti kawasan pabrik di Kecamatan Kemusu, Pasar
Andong, dan Pasar Juwangi. Kegiatan ini difokuskan pada pencegahan
pungutan liar (pungli), premanisme, serta menjaga situasi kamtibmas
tetap kondusif demi mendukung kenyamanan warga dan iklim investasi di
Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (31/5/2025).
Di kawasan pabrik
Kecamatan Kemusu, petugas menyambangi pos keamanan dan berdialog dengan
petugas security, Sdr. Supri (30), yang menyampaikan bahwa dalam
beberapa minggu terakhir tidak ditemukan aksi pungli maupun pemalakan di
lingkungan pabrik. Petugas pun mengingatkan agar jika sewaktu-waktu ada
oknum yang mencoba meminta uang secara paksa, segera laporkan kepada
pihak kepolisian, karena tindakan semacam itu dapat menghambat
kepercayaan investor serta merugikan para pekerja dan pengusaha.
Sementara
di wilayah Pasar Andong, petugas menyapa para pedagang dan mendapati
informasi dari Sdr. Leni (43), seorang penjahit asal Kacangan, yang
menyatakan bahwa selama dua bulan terakhir tidak ada gangguan maupun
pemaksaan pungutan terhadap pedagang. Petugas lalu memberikan imbauan
kepada para pedagang untuk tetap waspada terhadap segala bentuk ancaman
premanisme, serta tak ragu menghubungi nomor darurat 110 jika menemui
gangguan kamtibmas.
Berbeda dengan dua lokasi sebelumnya, di
Pasar Juwangi petugas menemukan adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh
oknum yang mengaku sebagai anggota ormas, dengan dalih meminta uang
keamanan kepada para pedagang kecil. Aksi tersebut langsung dicegah oleh
anggota Satgas, dan pelaku diberikan pembinaan serta peringatan tegas
agar tidak mengulangi perbuatannya. Dari lokasi, petugas juga
mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp45.000 dalam pecahan kecil
yang diduga hasil pungli.
Kasatgas Samapta AKP Cahyo Nugroho
menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan patroli ke
wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi gangguan kamtibmas. “Kami tidak
akan memberi ruang bagi praktik pungli dan aksi premanisme. Kehadiran
kami adalah bentuk nyata komitmen kepolisian dalam menciptakan rasa aman
dan mendukung iklim usaha yang sehat di Boyolali,” tegasnya.