Boyolali — Menghadapi era keterbukaan informasi dan digitalisasi yang semakin cepat, Polres Boyolali menggelar kegiatan bertajuk “Polres Boyolali Belajar Kehumasan Tahun 2025” sebagai langkah konkret untuk memperkuat kapasitas komunikasi publik dan pelayanan informasi yang humanis. Kegiatan ini dilaksanakan yang diikuti berbagai personel dari satuan fungsi dan polsek jajaran, di Ruang Bhara Merapi, Polres Boyolali, pada Rabu (11/6/2025), Pagi.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda internal, tapi juga merupakan bagian dari upaya membangun citra kepolisian yang lebih terbuka, santun, dan terpercaya. Dibuka langsung oleh Kabag SDM Kompol Subiyati, mewakili Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya membangun komunikasi yang menyentuh hati masyarakat.
“Arahan Kapolres Boyolali sangat jelas — kehumasan adalah wajah Polri di mata publik. Maka kecepatan, keakuratan, dan etika dalam menyampaikan informasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kehumasan hari ini harus mampu hadir sebagai jembatan kepercayaan,” tutur Kompol Subiyati dalam sambutannya.
Hadir sebagai narasumber utama, Sri Hartini, S.I.Kom., M.I.Kom., dosen dari Universitas Boyolali, yang mengajak peserta menyelami peran penting humas dalam membentuk personal branding, corporate identity, hingga membangun kepercayaan publik yang berkelanjutan.
“Masyarakat tak hanya ingin tahu apa yang dilakukan Polri, tapi ingin merasa dekat, didengar, dan dilibatkan. Di sinilah humas memainkan peran sentral sebagai penghubung yang menyatukan institusi dengan hati masyarakat,” jelas Sri Hartini dalam sesi materinya.
Materi dikemas secara ringan namun aplikatif, mulai dari strategi komunikasi publik, membedakan branding dan pencitraan, hingga pentingnya reputasi yang dibangun secara konsisten. Menurutnya, “Branding sejati lahir dari nilai dan tindakan nyata, bukan dari slogan kosong.”
Salah satu peserta menyatakan, melalui kegiatan tersebut menambah pengetahuan dan wawasan baru dalam menjalankan tugas kehumasan.
“Kami semakin paham bahwa humas bukan sekadar bikin berita, tapi bagaimana menyampaikan pesan dan kehadiran Polri yang menenangkan, jujur, dan bisa dipercaya,” ujar salah satu peserta.
Sebagai penutup, digelar sesi diskusi interaktif dan tanya jawab yang memperkuat sinergi antar satuan dalam membangun komunikasi publik yang lebih inklusif. Polres Boyolali berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai investasi jangka panjang dalam membentuk SDM Polri yang profesional dan adaptif.