Boyolali — Seorang pria bernama Syamsu (67), warga asal Cipinang
Muara, Jakarta Timur, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri
di samping rumah kakak kandungnya, Partono Kemat, di Dukuh Gawok, RT
004/001, Desa Ngargoloko, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Minggu
(16/11/2025) sekitar pukul 08.30 WIB.
Peristiwa tersebut pertama
kali diketahui oleh saksi Sumini dan cucunya Risa Aryani yang baru
pulang dari Pasar Ampel. Keduanya mendapati korban sudah tergantung di
emperan rumah dengan menggunakan tali pramuka berwarna putih.
Kapolsek
Ampel melalui laporan SPKT menyebutkan bahwa kejadian tersebut
dilaporkan oleh perangkat desa, Warseno, sekitar pukul 08.45 WIB.
Setelah menerima laporan, tim gabungan yang terdiri dari Piket SPKT,
Unit Reskrim, Bhabinkamtibmas, Tim Inafis Polres Boyolali, serta petugas
medis Puskesmas Gladagsari langsung mendatangi lokasi kejadian.
Dari
keterangan keluarga, korban diketahui tiba di rumah kakaknya sejak 6
November 2025. Selama tinggal di Boyolali, korban sering mengeluhkan
kondisinya karena mengidap penyakit gula dan komplikasi. Ia juga
beberapa kali menyampaikan rasa putus asa kepada kakaknya dengan ucapan
seperti “sudah bosan hidup”.
Pada hari Minggu pagi, saksi pertama
dan istrinya pergi beraktivitas ke ladang dan pasar, sementara korban
masih duduk di teras usai mandi dan sarapan. Diduga, korban kemudian
melakukan aksi bunuh diri saat rumah dalam keadaan sepi.
Tim
Inafis melakukan pemeriksaan lengkap dengan pengukuran posisi gantung
diri. Diketahui tinggi usuk ke tanah 250 cm, panjang tali 174 cm, serta
panjang tali dari usuk ke leher korban 87 cm. Simpul tali di leher
berada dalam kondisi simpul hidup.
Berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebut, polisi memastikan bahwa korban meninggal murni akibat gantung
diri dan tidak ditemukan indikasi tindakan kriminal.
Polisi
mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan
mental anggota keluarga, terutama bagi mereka yang mengidap penyakit
kronis dan sering menunjukkan tanda-tanda keputusasaan.
.jpeg)