Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, kembali menjadi sorotan publik. Massa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Nusantara (KMPN) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (10/2/2025), menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menangkap dan mengadili Hasto.
Tak hanya di KPK, demonstrasi serupa juga digelar di Mabes Polri dan Kejaksaan Agung. Para pengunjuk rasa menuntut aparat penegak hukum untuk segera menindak tegas Hasto Kristiyanto, yang diduga kuat menjadi aktor utama dalam kasus suap Harun Masiku kepada mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan.
Koordinator aksi, Amril, menyinggung hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 20-28 Januari 2025. Survei tersebut menunjukkan bahwa 77 persen masyarakat yang mengetahui status tersangka Hasto meyakini keterlibatannya dalam kasus suap serta upaya menghalangi penangkapan Harun Masiku.
"Publik sudah paham bahwa Hasto adalah dalang di balik suap Harun Masiku. Namun, ia masih tetap menjabat sebagai Sekjen PDIP, seolah partai ini menutup mata terhadap kasus korupsi di dalamnya," tegas Amril dalam orasinya.
Ia juga memperingatkan bahwa jika Hasto tidak segera ditangkap, citra PDIP akan semakin tercoreng.
"Kalau Hasto masih berada di dalam PDIP, bukan tidak mungkin partai ini akan semakin dicap sebagai sarang koruptor. Justru PDIP seharusnya berterima kasih kepada KPK jika Hasto ditangkap, agar nama partai tidak semakin terpuruk," lanjutnya.
Aksi demonstrasi ini berlangsung dengan damai di bawah pengawasan ketat aparat kepolisian.
Dalam sidang praperadilan, KPK telah membeberkan bukti bahwa Hasto diduga berperan aktif dalam mengatur seluruh skenario suap terkait kasus ini. Ia disebut mengarahkan agar Harun Masiku ditempatkan di Dapil Sumsel I meskipun bukan basis massanya, menekan Riezky Aprilia agar mundur dari DPR, serta menginstruksikan Agustina Tio untuk menyuap Wahyu Setiawan.
Tak hanya itu, Hasto juga diduga menyiapkan dana pribadi sebesar Rp400 juta demi melancarkan jalan Harun Masiku ke Senayan sebagai anggota DPR.