Jakarta, 10 Februari 2025 – Ratusan peserta aksi dari Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Nusantara (KMPN) menggelar demonstrasi di depan Gedung KPK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung, dengan tuntutan agar aparat penegak hukum segera menangkap Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, yang diduga sebagai aktor utama dalam kasus suap Harun Masiku kepada mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan.
Dalam orasinya, KMPN menyoroti pengungkapan dalam sidang praperadilan yang menunjukkan peran Hasto dalam mengatur jalannya kasus ini. Hasto diduga mengintervensi politik dengan menekan Riezky Aprilia untuk mundur dari DPR demi memberi ruang bagi Harun Masiku. Hasto juga disebut-sebut menyiapkan dana Rp 400 juta untuk membantu Harun menjadi anggota DPR.
Tak hanya itu, Hasto juga dituduh menghalangi proses hukum, dengan instruksi kepada Harun untuk menghancurkan bukti, memanipulasi keterangan saksi, dan diduga memanfaatkan Firli Bahuri untuk menghindari penyidik KPK yang menangani kasus tersebut.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Januari 2025, 77% publik yang mengetahui status tersangka Hasto meyakini keterlibatannya dalam suap ini.
Koordinator aksi, Amril, menyatakan bahwa PDIP harus mengambil sikap tegas terhadap Hasto. “Jika Hasto tidak ditangkap, PDIP akan semakin dicap sebagai sarang koruptor. Penangkapan Hasto justru akan menyelamatkan citra partai,” tegasnya.
Selain tuntutan penangkapan Hasto, KMPN juga menyerukan agar kasus-kasus korupsi besar lainnya segera dituntaskan, termasuk yang melibatkan Ganjar Pranowo dalam kasus gratifikasi Bank Jateng dan e-KTP, Juliari Batubara dalam korupsi bansos COVID-19, serta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait pengadaan lahan dan reklamasi.
Aksi ini berlangsung dengan damai di bawah pengawasan ketat aparat kepolisian. Sampai saat ini, KPK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan tersebut.